Selasa, 02 Juni 2009

CARA BERDISKUSI YANG BAIK

Penyampaian:

1. Bahasa yang baik.
Bahasa yang baik adalah yang jelas dan komunikatif, istilah2, dipakai secara tepat.
Istilah tepat tidak harus mengacu pada kamus, bisa juga mengacu pada kelaziman pemakaian. Dalam satu kalimat sebaiknya tidak dicampur berbagai bahasa.
2. Logika yang baik.
Logika yang baik adalah yang konsisten dan mentaati kaidah2 logika. Jadi tidak berkontradiksi antara bagian satu dengan yang lain.
3. Etiket yang baik.
Tidak menyinggung pribadi pembicara lain, tidak menggunakan kata kata kasar. Sopan. Mengikuti adab yang berlaku. Misalnya di forum internet ini pemakaian huruf besar, tanda seru yang banyak, warna merah, bisa dianggap bersuara keras, marah, membentak, atau semacam itu. Kalau maksudnya begitu sebaiknya dihindari.
4. Proporsi yang baik.
Jangan sampai bagian yang tidak penting dibahas berpanjang panjang sehingga menyembunyikan bagian yang inti. Banyak pergunakan alinea2 untuk memudahkan membaca. Proporsi yang enak, dalam satu alinea adalah 2-3 kalimat. Paling banyak 5. Kalau terlalu banyak dalam kalimat panjang panjang, bagi pembaca memerlukan konsentrasi yang berlebihan untuk mencerna proporsi itu.
5. Gaya (style) yang baik.
Gaya penting bagi penulis yang makin matang. Gaya yang menarik bisa meyakinkan lebih, sekalipun substansi (isi) yang dibicarakan sama. Di era modern ini, gaya minimalis berjaya dan makin marak. Artinya, penggunaan sebuah kata dihemat sehemat hematnya, sehingga nilai kata itu menjadi makin penting dalam kalimat2. Ini sejalan dengan perkembangan puisi. Bila dulu puisi memakai kalimat panjang2, berbunga bunga, berbait bait dan bersajak ketat, puisi modern lebih bebas namun hemat, singkat tetapi padat.
Isi:
1. Berguna bagi partisipan
Dalam setiap forum ada partisipannya. Jenisnya bisa berbeda beda. Isi diskusi harus bermanfaat bagi peserta diskusi. Manfaat yang diambil dari diskusi itulah yang menjadi tujuan utama diskusi.
2. Relevan dengan topik
Sekalipun bermanfaat, tetapi bisa juga tidak relevan (berhubungan). Dan kalau isi tidak relevan, akan mengacaukan kerapihan komunikasi. Relevansinya bisa diurut mulai dari siapa partisipannya, apa jenis forumnya, apa threadnya, apa topiknya, dst sampai kepada yang lebih rinci.
3. Bisa dipertanggung-jawabkan.
Dalam diskusi kadang kita mengambil lagi kata kata yang pernah diucapkan (quoting). Perlu diperhatikan jangan sampai keliru mengambilnya. Tidak jarang terjadi mengambil kata kata yang pernah diucapkan tapi ditambahi dengan opini dan interpretasi pribadi tanpa menjelaskan lebih lanjut. Maka isi diskusi mudah tergeser dari substansi kepada upaya menyerang dan mempertahankan tentang apa yang dikatakan atau tidak dikatakan. Ini menurunkan mutu diskusi.

by: Ridlo (NK CREW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar